Kamis, 28 November 2013

Trans Studio dan SBY



Apa hubungan Trans Studio dengan SBY? SBY adalah presiden dan Trans Studio adalah tempat hiburan?
Untuk penulis ada hubungan, karena pada saat penulis liburan ke Trans Studio pada tahun 2011 SBY sedang berada di tempat yang sama. Awalnya saya bingung banyak bendera berwarna hijau dan bertuliskan KAMMI, menurut saya pasti rekan-rekan saya itu sedang melakukan demo, tapi kira-kira apa yang didemo ya? Tahukah Anda tadinya saya malah ingin ikut demo, yaitu turun dari mobil yang saya tumpangi biarkan keluarga saya yang liburan tapi karena saya tidak tahu isu yang mereka angkat dan dilarang ikut sama ayah jadi batal deh hmm...
Saya mulai mengetahui isu saat saya dan keluarga mulai masuk ke lokasi Trans susah, karena semua kendaraan yang ingin masuk ke Trans harus putar balik. Saya baru tahu ternyata ada bapak presiden, dan saya mulai menangkap sinyal. Oh, jadi teman-teman saya ini mendemo bapak presiden, dan setelah saya cari tahu SBY datang untuk meresmikan Trans Studio Mall.

Saat saya melangkah ke gedung saya bergumam, walau raga tidak bersama kalian tapi hati dan pikiran saya bersama kalian kawan. Saya pun berpikir mungkinkah saya akan bertemu dengan SBY? Ah, tapi tidak mungkin SBY kan sibuk dan datang kesini hanya untuk peresmian. Saya pun tidak melihat ada pengawal presiden. Inilah gambaran depan Trans Studio.

Pengunjung yang datang tidak dapat diizinkan langsung masuk, kebetulan masuknya menggunakan tangga jalan, you know lah maksud penulis. Jadi sebelum naik tangga, harus digeledah tasnya karena di Trans tidak diizinkan membawa makanan dan minuman. Dan jangan berpikir tidak ketahuan, saya nakal membawa snack yang bentuknya sangat kecil dan saya selipkan ternyata tetap ketahuan oleh petugas. Makanan itu pun tidak dikembalikan loh. Tiket masuk Trans saat saya kesini 200.000, entah sekarang naik atau  masih sama. Harga makanan dan minuman disini pun mahal untuk ukuran saya yang mahasiswi apalagi anak kosan. Maka jika ingin pergi kesini tapi belum ada tabungan banyak untuk kesini lebih baik pikir lagi ya. Saya akan memberikan gambaran apa saja yang ada di dalam Trans Studio yang sering muncul di televisi.

 
  
 
   
 
   
Di dalam Trans sangat dingin jadi yang punya alergi dingin, atau tidak kuat dingin seperti penulis sebaiknya menggunaka sweater atau memakai baju panjang. Tiba-tiba ayah mengajak saya menonton teater kebetulan saya memang sedang menyukai dunia teater karena mata kuliah saya semester lalu. Saat ingin dimulai teaternya penonton riuh dan saaat saya menengok ke tempat duduk yang saya tidak tahu untuk siapa dipersiapkan ternyata SBY masuk bersama istri dan rombongan. Maka saya bertemu dan menonton bersama, tapi tiba-tiba saya berpikir beliau disini menonton sedangkan kawan-kawan saya panas-panasan di luar hmm…
                      
Teater ini dipersembahkan untuk bapak presiden, teater ini menceritakan tentang seorang pemuda yang memperjuangan kerajaannya dan menggambarkan raja yang arif dan bijaksana, semoga presiden kita dapat mencontoh itu semua.
  Dan kami diberikan hiburan kembali dengan adanya parade yang memunculkan banyak tokoh kartun, Jeng Kelin dan lain-lain. Serta narasi dongeng yang dilakukan dengan laser.
 
Semoga cerita yang saya berikan dapat bermanfaat untuk pembaca. Dan memberikan gambaran ada apa saja di Trans.

Rabu, 27 November 2013

Keutamaan Al Matsurat



Tulisan ini dimuat berasal dari sebuah pertanyaan dari seorang teman yang sedang belajar membenar diri, dan berusaha mencari tahu hidayah Allah. Karena keterbatasan waktu saat bertanya, karena saat dia bertanya saat mata kuliah akan berlangsung. Selagi saya diberikan umur panjang dan kesempatan, saya akan memaparkan sedikit yang saya ketahui.
teman saya itu bertanya apa manfaat membaca al matsurat? untuk apa membaca itu?

saya awali dengan
"Wahai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (menyebut nama) Allah dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang." (Al Ahzab: 41-41)
Al matsurat sebenarnya adalah sebuah dzikir yang diambil dari ayat-ayat al quran. biasanya dibaca pada pagi dan petang, dapat dibaca sendiri dan lebih bagusnya dibaca bersama-sama dengan kerabat atau keluarag. seperti dalam hadist Abu Sa'id Al Khudri r.a. yang menukil dari hadist Rasulullah keluar (menuju) ke sebuah halaqah dari para sahabat seraya bertanya, ' Apa yang menjadikan kalian duduk-duduk disini?" Para sahabat menjawab. 'kami duduk untuk berdzikir kepada Allah, memanjatkan puji dan syukur kepada-Nya, karena Dia telah memberikan hidayah kepada Islam dan menganugerahkan (Islam) menjadi tanggung jawab kami. 'Rasulullah saw. bersabda, 'Saya tidak meminta kalian untuk bersumpah karena ketidakpercayaanku kepada kalian. Namun Jibril telah datang kepadaku seraya memberitahukan bahwa Allah membanggakan kalian di depan para malaikat." (HR. Muslim, At Tirmdzi, dan An Nasai)
banyak hal yang manfaat yang diperoleh jika kita rajin membaca dzikir pagi dan petang, manfaatnya yaitu:
"Barangsiapa di waktu pagi mengatakan: a'udzubillahis sami'il 'alim minasysyaithanirrajim, ia akan diselamatkan dari gangguan setan hingga sore."

"Hadist Ubai ibn Ka'ab r.a. menuturkan, bahwa Rasulullah bersabda," Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman tangan-Nya, tidaklah diturunkan dalam Taurat, Zabur, Injil, atau Al Furqon yang sebanding dengan Al Fatihah. Sesungguhnya ia merupakan tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Quran yang agung yang dianugerahkan kepadaku." (HR. At Tirmidzi yang menurutnya hadist ini hasan shahih). Sedangkan dalam riwayat Abu Vitas yang bermanfaat tai tidak dimulai dengan bismillahirrahmanirrahim, maka aktivitas tersebut terputus."Artinya, sedikit nilai keberkahan.

Ad Darimi dan Al Baihaqi meriwayatkan dalam Asy Syu'ab dari Ibn Mas'ud r.a. bahwa baginda bersabda, "Barngasipa membaca sepuluh ayat dari surat Al Baqarah di permulaan siang, maka ia akan didekati setan sampai sore. dan jika membacanya sore hari, maka ia tidak akan dideakti oleh setan sampai pagi dan ia tidak akan melihat sesuatu yang dibenci pada keluarga dan hartanya."
Dalam riwayat Ath Thabarani dalam Al Kabir dan Al Hakim dalam shahihnya yang bersumber dari Ibn Mas'ud, baginda bersabda," Barangsiapa membaca sepuluh ayat: empat ayat dari surat Al Baqarah, ayat Kursi, dan dua ayat sesudahnya, serta ayat-ayat terakhir dari Al Baqarah tersebut, maka rumahnya tidak akan dimasuki oleh setan sampai pagi."
Al Qasim ibn Abdurrahman r.a. meriwayatkan dari Nabi saw. bahwa asma Allah yang agung itu ada pada tiga surat dalam Al Qura, yakni: Al Baqarah, Ali Imran, dan surat Thaha. Al Qasim berkata," kemudian aku mencarinya, maka aku menemukan pada surat Al Baqarah ayat (Kursi), Allahu la illaha Huwam Hayyul Qayyum, pada surat surat Thaha adalah ayat: Wa annatil Wujuhu lil hayyil qayyum." (HR. Al Hakim dan Adz Dzahabi tidak mengomentari hadist ini)
Abu Darda r.a. meriwayatkan bahwa baginda Rasul bersabda,'Barangsiapa di waktu pagi atau sore membaca; Hasbiyallahu la ilaha illa huwa tawakkaltu wa huwa rabbul 'arsyil 'azhim sebanyak tujuh kali, maka Allah akan mencukupi apa yang diinginkan dari perkara dunia dan akhirat." (Hadist ini diriwayatkan oleh Ibn Sudan Ibn Asakir secara marfu". juga diriwayatkan oleh Abu Daud dan secara mauquf oleh Abu Darda)
Dari Abu Musa Al Asy'ari r.a. menuturkan bahwa baginda Rasul bersabda," Barangsiapa yang pagi dan sore membaca qulid'ullaha awid'urrahman hingga akhir hayat, maka hatinya tidak akan mati pada hari dan malam itu." (HR. Ad Dailami dalam Musnad Al Firdaus)
Muhammad ibn Ibrahim At Taimi dari ayahnya berkata,"Pada suatu peperangan, Rasulullah memberikan nasihat kepada kami agar membaca afahasibtum annama khalaqnakum... dan ayat-ayat berikutnya. kami pun membacanya, maka kami berhasil memperoleh kemenangan dan keselamatan." (HR. Ibn Sunni, Abu Nu'aim, dan Ibn Mandah. Al Hafidzh Ibn Hajar berkata,'sanadnya bisa diterima."
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda," Barangsiapa membaca Ha mim dalam surat Al Mukmin hingga ilaihil Mashir dan ayat kursi, maka ia akan dipelihara oleh kedua ayat tadi sampai sore dan barangsiapa membacanya pada sore hari, maka kedua ayat itu akan menjaganya sampai pagi hari." (HR. At Tirmidzi, Ad Darimi, Ibn Sunni, dan Al Maruzi)

Abu Umamah r.a. meriwayatkan, bahwa baginda Rasul bersabda,"Barangsiapa membaca ayat-ayat di akhir surat Al Hasyr pada waktu malam atau waktu siang, maka Allah akan menjamin baginya surge.” (HR. AL Baihaqi)
Dalam hadist riwayat Ibn Abbas r.a. secara marfu’, disebutkan bahwa “ idza-zulzilat…” itu menyamai separo Al Quran 9HR. Tirmidzi dan Al Hakim dan Yaman ibn Al Mughirah)
Hadist Ibn Abbas r.a., bahwa qul ya ayyuhal kafirun itu menyamai seperempat Al Quran 9HR. At Tirmidzi dan Al Hakim. Menurut Al Hakim, sanad hadits shahih)
Hadist dari Anas r.a. bahwa Rasulullah saw. Bersabda kepada salah seorang sahabatnya,’Bukankah bersamamu idza ja nashrullahi wal fathu?”Sahabat tadi menjawab, “Ya.”Rasulullah saw. Bersabda,” Ia menyamai seperempat Al Quran.” (HR. At Tirmidzi, menurutnya derajat hadist ini hasan)
Abdullah ibn Hubaib r.a. menuturkan, suatu ketika kami keluar pada malam yang gelap gulita dans edang hujan. Kami meminta kepada Rasulullah saw. Agar berkenan mendoakan kami. Maka kami pun menjumpai beliau, bersabda,”Katakanlah!” saya tidak mengatakan apa-apa. Beliau bersabda,”katakanlah!” saya tidak mengatakan apa-apa. Kemudian saya bertanya,”Apa yang harus saya katakana, wahai Rasulullah?’ Beliau bersabda, “qul huwallahu ahad dan dua surat erlindungan (Al Falaq dan An Nas) tatkala sore dan pagi hari masing-masing tiga kali, niscaya ia sudah mencukupi segala sesuatu.” (HR. Abu Daud, At Tirmdzi, dan An Nasai. Menurut At Tirmidzi, derajat hadist ini shahih).
Abu Hurairah r.a. berkata, adalah bagina Rasulullah saw. Apabila agi hari selalu membaca; Ashbahna wa Ashbahal Mulku Lillahi… dan ketika sore berkata Amsaina wa Amsal Mulku Lillah… (HR. Ibn Sunni dan Al Bazzar. Menurut Al Baihaqi, sanad hadist  ini jayyid)
Ubay ibn Ka’ab menuturkan, ketika pagi hari Rasulullah saw. Mengajarkan kepada kami untuk membaca Ashbahna ‘Ala Fitratil Islam.. dan ketika sore hari juga dengan doa yang sama.” (HR. Abdullah ibn Imam Ahmad Hambal dalam Az Zawaid)   
Ibn Abbas berkata, Rasulullah saw. Bersabda,” Barangsiapa membaca tiga kali lahumma inni ashbahtu minka… , maka wajib bagi Allah menyempurnakan nikmat-Nya kepadanya.” (HR. Ibn Sunni)
Abdullah ibn Ghannam Al Bayadhi meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. Bersabda,”Barangsiapa ketika pagi membaca Allahuma Ma Ashbaha Bi… maka sesungguhnya ia telah menunaikan syukur pada hari itu. Dan barangsiapa membacanya ketika sore hari, maka ia telah menunaikan syukur pada malam harinya.”(HR. Abu daud, An Nasai, dan Ibn Hibban dalam Shahihnya)
Abdullah ibn Umar meriwayatkan, bahwasanya baginda Rasul bercerita kepada mereka tentang soeorang hamba dari hamba Allah yang mengatakan: ya Rabbi lakal hamdu…. , maka dua malaikat merasa berat dan tidak tahu bagaimana harus mencatat (pahalanya). Kemudian keduanya naik ke langit seraya berkata, “Wahai Rabb kami, sesungguhnya hamba-Mu telah mengatakan satu perkataan yang kami tidak tahu bagaimana mencatat (pahalanya).” Allah swt. Dia Mahatahu apa yang dikatakan hamba-Nyaberfirman,”Apakah yang dikatakan hamba-Ku? Kedua malaikat menjawab,”Sesungguhnya ia mengatakan Ya Rabbi lakal Hamdu..” Maka Allah berfirman,”Catatlah pahalanya sebagaimana yang diucapkan oleh Hamba-Ku tadi, sampai ia berjumpa dengan-Ku niscaya Aku akan membalasnya.” (HR. Imam Ahmad, Ibn Majah, dan para perawinya tsiqah).
Abu Salman r.a. seorang pelayan Rasulullah dalam hadit=st marfu’ menuturkan, saya mendengar Rasulullah saw. Bersabda,”Barangsiapa ketika pagi dan sore mengatakan: Radhitu Billahi  Rabba… , maka adalah wajib bagi Allah untuk meridhainya.” (HR. Abu Daud, At Tirmidzi, An Nasai dan Al Hakim)
Ummul Mukminin Juwairiyah menuturkan, Nabi saw. Keluar dari sisinya pagi-pagi untuk shalat Subuh di masjid. Beliau kembali (ke kamar Juwariyiah) pada waktu dhuha, sementara ia masih duduk di sana. Lalu Rasulullaj saw. Bertanya,”Engkau masih duduk sebagaimana ketika aku tinggalkan tadi?” Juwariyiah menjawab,”Ya” Maka Rasulullah saw. Bersabda,”Sungguh, aku telah mengatakan kepadamu empat kata sebanyak tiga kali, yaitu seandainya empat kata itu ditimbang dengan apa saja yang engkau baca sejak tadi tentu menyamainya (emppat kata itu adalah: subhanallahi wabihamdihi ‘adada khalqihi..”(HR. Muslim)
Utsman ibn Affan r.a. berkata, Rasulullah saw. Bersabda,’Tidaklah seorang hamba setiap pagi dan sore membaca bismillahilladzi la yadhurru… kecuali bahwa tidak ada sesuatu yang membhayakannya.”(HR. Abu Daud dan At Tirmidzi. Menurutnya, derajat hadist ini hasan shahih).
Abu Musa Al Asy ‘ari r.a. berkata, bahwa suatu hari Rasulullah saw. Berkhubah di hadapan kami. Beliau bersabda dalam khutbahnya,”Wahai sekalian manusia, tatkala kalian akan perbuatan syirik. Karena sesungguhnya a=syirik itu lebih lembut daripada binatang semut.”Kemudian berkatalah seorang kepada beliau,”Bagaimana kita berhati-hati kepadanya  wahai Rasul, sementara dia lebih lembut daripada binatang semut? “Rasul menjawab,”Katakanlah Allahuma inna na’udzubika.. “(HR. Ahmad dan Ath Thabarani dengan sanad yang baik. Juga diriwayatkan oleh Abu Ya’la sebagaimana hadist tadi dari Khudzaifah, hanya saja Khudzaifah berkata, “Beliau (Rasul) membacanya tiga kali.”
Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. Bersabda,”Barangsiapa menjelang sore membaca a’udzu bikalimatittammati min syarri ma khalaqa… sebanyak tiga kali, maka ia tidak akan membahayakan baginya racun yang ada pada malam itu.”(HR. Ibn Hibban dalam Shahihnya).
Abu Sa’id Al Khudri r.a. neriwayatkan, suatu hari Rasulullah saw. Masuk masjid tiba-tiba beliau jumpai seorang Anshar yang bernama Umamah. Baginda bertanya,”Wahai Abu Umamah, mengapa kamu duduk-duduk di masjid di luar waktu shalat?” Ia menjawab,”Kami tengah dirudung kegalauan yang melanda hatiku dan hutang-hutangku, wahai baginda. “Rasul bersabda,”Bukankah aku telah mengajarkan kepadamu beberapa bacaan, yang bila membacanya niscaya Allah akan menghilangkan kegalauan dari dirimu dan melunasi hutang-hutangmu? “Abu Umamah menjawab,”Betul, wahai Rasulullah. “Rasul bersabda “Ketika pagi dan sore, bacalah: Allahumma Inni A’udzubika minal hammi wal hazani… dst.”Abu Umamah berkata,”Aku pun melakukan perintah tadi, maka Allah menghilangkan kegalauan dan melunasi hutang-hutangku.”(HR. Abu Daud)
Abdurrahman ibn Abu Bakrah r.a. berkata kepada ayahnya,”Wahai ayahku, sungguh aku mendengar engkau berdoa: Allahuma ‘afini fi badani… Engkau baca sebanyak tiga kali pada waktu pagi dan tiga kali pada waktu sore.” Sang ayah berkata,”Sungguh aku mendengar Rasulullah saw. Berdoa demikian, maka aku pun ingin mengikuti sunnah beliau.” (HR. Abu Daud dan lainnya)
Syadad ibn Aus r.a. meriwatyatkan bahwa Nabi saw. Bersabda,”Sayyidul istigfar (puncak dari permohonan ampunan) adalah: Allahumma Anta Rabbi La Ilaha Illa Anta… dst. Barangsiapa yang membacanya pada sore hari sembari meyakini akan kandungannya, kemudian dia meninggal pada malam itu, maka ia akan masuk surga. Dan barangsiapa membacanya pada pagi hari, sembari meyakini kandungannya, kemudian ia meninggal pada hari itu,  maka ia akan masuk surga.” (HR. Al Bukhari dan lainnya)
Zaid pelayanan Rasulullah mendengar Rasulullah saw. Bersabda, “Barangsiapa membaca: Astaghfirullahalladzi la ilaha illa huwal hayyul qayyum… niscaya Allah mengampuninya, meski ia lari dari pertempuran. “(HR. Abu Daud, At Tirmidzi, dan Al Hakim)
Abu Darda r.a. meriwayatkan, bahwa baginda Rasul bersabda, “Barangsiapa membaca shalawat kepadaku sepuluh kali pada waktu pagi dan sore, maka ia akan memperoleh syafa’atku pada hari kiamat.”(HR. At Thabarani)
Amru ibn Syu’ain dari ayahnya yang berkata, “Barangsiapa bertasbih kepada Allah seratus kali ketika pagi dan seratus kali ketika sore hari, maka ia seperti orang yang melakukan haji seratus kali. Barangsiapa bertahmid kepada Allah seratus kali ketika pagi dan dan seratus kali ketika sore hari , maka ia seperti orang yang membawa seratus kuda perang untuk berjihad di jalan Allah. Barangsiapa bertahlil kepada Allah seratus kali ketika pagi dan sertaus kali ketika sore hari, maka ia seperti orang yang memerdekakakn seratus budak dari cucu Ismail. Barangsiapa bertakbir kepada Allah seratus kali ketika pagi dan seratus kali ketika sore hari, maka Allah tidak akan memberi seseorang melebihi apa yang diberikan kepadanya, kecuali orang itu melakukan hal yang sama atau lebih.” (HR. At Tirmidzi, menurutnya derajat hadist ini hasan. An Nasai juga meriwayatkan hadist yang sama). Sedangkan dalam riwayat Ummu Hani, Rasulullah bersabda kepadanya, “Wahai Ummu Hani, saat pagi hari, bertasbihlah kepada Allah seratus kali. Bacalah tahlil seratus kali, bacalah tahmid seratus kali, dan bertakbirlah seratus kali. Maka sesungguhnya seratus tasbih itu (pahalanya) sama dengan seratus unta yang engkau korbankan, dan seratus tahlil itu tidak akan menyisakan dosa sebelum dan sesudahnya.” (HR. Ath Thabarani)  
Abu Ayyub r.a.  meriwayatkan, Rasulullah saw. Bersabda, “Barangsiapa saat pagi hari membaca La Ilaha Illallah wahdahu la syarika lahu… sepuluh kali, maka Allah akan mencatat setiap kali itu dengan sepuluh kebaikan dan menghapus sepuluh keburukan, serta ,mengangkatnya dengan bacaan tadi sepuluh derajat. Bacaan tadi (pahalanya) bagaikan memerdekakakn sepuluh budak, dan ia bagi pembacanya sebagai senjata di permulaan siang hingga menjelang sore, serta hari itu ia tidak akan mengerjakan pekerjaan yang akan mengalahkannya. Dan barangsiapa mebacanya ketika sore hari. Maka ia (pahalanya) seperti itu juga.” (HR. Ahmad, Ath Thabarani, Sa’id ibn Manshur, dan lainnnya).
Jubair ibn Muth’im r.a. berkata, Rasulullah saw. Bersabda,” Barangsiapa membaca Subhanallahi wa bihamdihi Asyhadu… dst. Pada satu majlis dzikir, maka bacaan itu sperti stempel yang dicapkan padanya. Dan barangsiapa mengucapkannya pada forum santai, maka bacaan itu sebagai kifarat baginya.” (HR. An Nasai, Al-Hakim, Ath Thabarani, dan lainnya).
Imran An Nawawi dalam Al Adzkar mengatakan, “Kami meriwayatkan dalam Hilyatul Auliya dari Ali r.a. yang berkata, “Barangsiapa suka mendapatkan timbangan kebijakan yang sempurna, maka hendaklah di akhir majelisnya ia membaca: Subhanaka Rabbika Rabbil ‘Izzati ‘ammayashifun…”

Semoga dapat bermanfaat dan dapat diaplikasikan di kehidupan nyata.

Zwa Al Khansa, 28 November 2013 

Rindu



Pagi kali ini aku diusik kembali oleh sesosok tubuh berbadan tegap, berisi dan berkacamata. Ya aku mengetahui jelas siapa sosok itu, tapi yang tidak aku ketahui adalah mengapa selalu hadir dalam mimpi dini hariku? Apakah ia merasakan, apa yang aku rasakan? Mungkin, hanya itu jawaban yang tepat tapi mengambang hingga terdengar oleh Tuhan-Nya.Biarkan aku menunggu seperti lagu Afgan (Jodoh Pasti Bertemu).

Mentari tolong sampaikan pesan yang dapat kau sampaikan. Awan biru sampaikan hal yang kau tahu tentangku kepadanya. Embun sampaikan hal yang belum tersampaikan kepadanya.





Zwa yang dhaif, 28 November 2013



Selasa, 26 November 2013

Di balik kacamata

Menurutku berkacamata itu terkesan serius, menurutku berkacamata itu terkesan kaku, dan karena kacamata aku di nomor duakan. Ya itulah alasan aku tidak menginginkan suami berkacamata beberapa tahun lalu. Tapi, ucapan itu berubah menjadi karena kacamata aku jatuh cinta, karena kacamata kau terlihat tampan dan karena kacamata kecerdasanmu dapat aku lihat.
perubahan di setiap hidup kita semua sudah diatur oleh Dia, tapi kita sebenarnya dapat merubahnya jika Ia berkehendak. Begitu pun dengan keinginanku di masa lalu itu, sekarang menjadi masa depanku.
wahai kacamata aku mulai merindukanmu,
wahai kacamata kau menutupi ketampanannya,
wahai kacamata karenamu juga aku mecintainya.
Teman, mulai dari sekarang jangan pernah menuntut jodohmy sesuai dengan kehendakmu karena bisa jadi apa yang tidak kamu sukai, di masa mendatang menjadi apa yang sangat kau cintai.
Ingatlah selalu bahwa Tuhanmu memrintahkan untuk lebih memilih jodoh karena agamanya bukan karena fisiknya apalgi karena kekayaanya.


Zwa yang merinduimu, 27 November 2013

Minggu, 24 November 2013

Guru



Guru…
Profesi penuh karya
Profesi penuh keberkahan
Profesi penuh perjuangan hidup
Profesi kesabaran dan keteladanan

Guru…
Cintanya pada ilmu
Cintanya pada negara
Cintanya pada anak bangsa

Guru…
Jahiliah menjadi tarbiyah
Buta huruf, dapat membaca
Bodoh, menjadi cerdas

Guru…
Terima kasih yang dapat diucapkan
Terima kasih atas jasamu pada bangsa
Terima kasih…

PERAN MAHASISWA TERHADAP MAJU DAN MUNDURNYA NEGARA



         Kaum muda Indonesia adalah masa depan bangsa. Karena itu, setiap pemuda Indonesia, baik yang masih berstatus sebagai pelajar, mahasiswa, ataupun yang sudah menyelesaikan pendidikannya adalah aktor-aktor penting yang sangat diandalkan untuk mewujudkan cita-cita pencerahan kehidupan bangsa kita di masa depan. Maka sudah sepatutnya para pemuda mengetahui perannya karena jaya dan runtuhnya Negara ini berada di tangan pemuda. Dengan adanya makalah ini berharap agar para pemuda semakin mencintai bangsa Indonesia.

Kepada para pemuda yang merindukan lahirnya kejayaan…
Kepada umat yang tengah kebingungan di persimpangan jalan…
Kepada pewaris peradaban yang kaya raya,yang telah menggoreskan catatan membanggakan di lembar sejarah umat manusia…
(Hasan Al-Banna)

1.      Definisi pemuda
Definisi yang pertama, Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia pembangunan baik saat ini maupun masa datang. Sebagai calon generasi penerus yang akan menggantikan generasi sebelumnya. Secara internasional, WHO menyebut sebagai” young people” dengan batas usia 10-24 tahun, sedangkan usia 10-19 tahun disebut ”adolescenea” atau remaja. International Youth Year yang diselenggarakan tahun 1985, mendefinisikan penduduk berusia 15-24 tahun sebagai kelompok pemuda.
Definisi yang kedua, pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil. Pemuda menghadapi masa perubahan sosial maupun kultural.
Sedangkan menurut draft RUU Kepemudaan, Pemuda adalah mereka yang berusia antara 18 hingga 35 tahun. Menilik dari sisi usia maka pemuda merupakan masa perkembangan secara biologis dan psikologis. Oleh karenanya pemuda selalu memiliki aspirasi yang berbeda dengan aspirasi masyarakat secara umum. Dalam makna yang positif aspirasi yang berbeda ini disebut dengan semangat pembaharu
Dan menurut kamus besar bahasa Indonesia pemuda adalah orang muda laki-laki atau remaja. [1]sedangkan mahasiswa itu sendiri memiliki pengertian, adalah orang yg belajar (pelajar) di perguruan tinggi. [2]
2.         Pengertian Negara
Aristoteles berpendapat, Negara itu adalah sebagai gabungan dari bagian-bagian. Menurut urutan besarnya, bagian-bagian itu adalah individu, keluarga, kampung, dan Negara. [3] Bila terjadi gabungan antar beberapa keluarga yang bertujuan lebih dari sekadar memenuhi keperluan hidup sehari, terjadilah kampung. Gabungan dari beberapa kampung ini akan membentuk Negara. [4]
Kerja sama antaranggota masyarakat dalam memenuhi kebutuhan masing-masing adalah syarat mutlak untuk kebahagiaan masyarakat yang bersangkutan. Untuk mengatur kerja sama yang baik, masyarakat memerlukan seorang pimpinan, yang diambil dan diangkat oleh anggota masyarakat tersebut. Pimpinan ini bertugas dan berwenang mengatur dan membagi segala hasil produksi, untuk memebuhi segala keperluan anggotanya. Masyarakat kota, dengan seorang kepala atau pimpinan yang berwenang, itulah yang disebut Negara. [5]

3.      Peran Pemuda
Kaum muda Indonesia adalah masa depan bangsa. Karena itu, setiap pemuda Indonesia, baik yang masih berstatus sebagai pelajar, mahasiswa, ataupun yang sudah menyelesaikan pendidikannya adalah aktor-aktor penting yang sangat diandalkan untuk mewujudkan cita-cita pencerahan kehidupan bangsa kita di masa depan. Maka pemuda memiliki peran penting untuk membangun negeri ini dengan tenaga, pikiran dan motivasi untuk membangun negeri ini.
Selama perjalanan bangsa ini, sudah banyak menorehkan tinta-tinta emas yang dilakukan oleh para pemuda-pemudi Indonesia. Namun, banyak permasalahan juga yang mesti kita kerjakan dan selesaikan tapi terkadang masyarakat cenderung lebih menjadi berkeluh kesah atas masalah yang menimpa seolah tidak ada jalan keluar atau solusi untuk mengatasi keadaan. Lebih-lebih beberapa tahun belakangan ini, banyak demikian banyak bencana yang datang bertubi-tubi, baik karena faktor alam maupun karena faktor kesalahan manusia. Bencana alam seperti tsunami di Aceh dan Nias dipandang sebagai bencana kemanusiaan yang tergolong sangat luar biasa skalanya dalam sejarah umat manusia. Bencana tsunami itu disusul pula oleh berbagai gempa bumi di berbagai daerah dan meletusnya Gunung Merapi yang juga menimbulkan banyak korban di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Segala jenis bencana alam tersebut tentunya juga sangat berpengaruh terhadap kondisi perekonomian rakyat, tidak saja di daerah bencana, tetapi juga secara luas di seluruh Indonesia.
Dalam mengembangkan perannya, kaum muda Indonesia perlu mengasah kemampuan reflektif dan kebiasaan bertindak efektif. Perubahan hanya dapat dilakukan karena adanya agenda refleksi (reflection) dan aksi (action) secara sekaligus. Daya refleksi kita bangun berdasarkan bacaan baik dalam arti fisik melalui buku, bacaan virtual melalui dukungan teknologi informasi maupun bacaan kehidupan melalui pergaulan dan pengalaman di tengah masyarakat. Makin luas dan mendalam sumber-sumber bacaan dan daya serap informasi yang kita terima, makin luas dan mendalam pula daya refleksi yang berhasil kita asah. Karena itu, faktor pendidikan dan pembelajaran menjadi sangat penting untuk ditekuni oleh setiap anak bangsa, terutama anak-anak muda masa kini.

Sebaiknya, kaum muda Indonesia, untuk berperan produktif di masa depan, hendaklah melengkapi diri dengan kemampuan yang bersifat teknis dan mendetil agar dapat menjamin benar-benar terjadinya perbaikan dalam kehidupan bangsa dan negara kita ke depan.
Pemuda adalah harapan bangsa ini, pemuda dapat juga disebut sebagai pilar bangsa ini. Bagaimana Negara ini tergantung pemuda dalam Negara tersebut. Salah satu tanda mencintai bahasa Indonesia adalah dengan menggunakan bahasa Indonesia, tidak menampikkan bahasa Internasional tapi dahulu kita telah bersumpa yaitu “kami pemuda-pemudi bangsa Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia” yang terdapat pada teks Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Dengan kita  menggunakan bahasa Negara kita sendiri secara baik maka kita telah melestarikan bahasa, karena dampak yang diakibatkan bila kita tidak melestarikannya ada kemungkinan untuk punah. Sedangkan kita berharap bahwa bahasa Indonesia dapat diterima oleh dunia dan dapay menjadi bahasa Internasional.
Pemuda atau mahasiswa sama-sama diidentikkan dengan “agent of change”. Kata-kata perubahan selalunya menempel dengan erat sekali sebagai identitas para mahasiswa yang juga dikenal sebagai kaum intelektualitas muda. Dari mahasiswalah ditumpukan besarnya harapan, harapan untuk perubahan dan pembaharuan dalam berbagai bidang yang ada di negeri ini. Tugasnyalah melaksanakan dan merealisasikan perubahan positif, sehingga kemajuan di dalam sebuah negeri bisa tercapai dengan membanggakan.
Peran sentral perjuanganya sebagai kaum intelektualitas muda memberi secercah sinar harapan untuk bisa memperbaiki dan memberi perubahan-perubahan positif di negeri ini. Tidak dipungkiri, bahwa perubahan memang tidak bisa dipisahkan dan telah menjadi sinkronisasi yang mendarah daging dari tubuh dan jiwa para mahasiswa.
Gerakan perjuangan mahasiswa sebagai kontrol pemerintahan dan kontrol sosial terus tumbuh dan berkembang, hinggalah gerakan perjuangan mahasiswa sampai pada terjadinya peristiwa 10 tahun yang lalu yaitu tragedi trisakti mei 1998. Lagi-lagi mahasiswa menjadi garda terdepan didalam perubahan terhadap negeri ini, gerakan perjuangan ini menuntut reformasi perubahan untuk mengganti rezim orde baru yang korupsi, kolusi, dan nepotisme serta tidak berpihak kepada rakyat dan memaksa turun presiden soeharto dari kursi kekuasaannya yang telah digenggamnya selama hampir 32 tahun. Gerakan perjuangan mahasiswa tidak semudah yang kita bayangkan, perubahan ini harus dibayar mahal dengan meninggalnya empat mahasiswa universitas trisakti oleh timah petugas aparat yang tidak mengharapkan perubahan itu terjadi. Sejarah panjang gerakan mahasiswa merupakan salah satu bukti, kontribusinya, eksistensinya, dan peran serta tanggungjawabnya mahasiswa dalam memberikan perubahan dan memperjuangkan kepentingan rakyat.
Mahasiswa telah terbukti selalu menjadi pelopor dalam sejarah suatu Bangsa. Pada konteks Indonesia, pengalaman empirik juga membenarkan sekaligus mempertegas realitas tersebut. Catatan sejarah memperlihatkan bahwa dengan kemahirannya dalam menjalankan fungsi sebagai Intellectual Organic, mahasiswa telah berhasil menumbangkan rezim Orde Baru dan menghantarkan Indonesia kedalam suatu era yang saat ini sedang bergulir, yakni: “Orde Reformasi“.
Karena mahasiswa memiliki kekuatan di Negara ini, maka mahasiswa dituntut untuk benar-benar memahami cara berpikir ilmiah, yaitu teratur dan sistematik. Sedangkan apabila mahasiswa berpolitik dalam arti kebijakan (Belied), maka mahasiswa harus betul-betul mengetahui posisi individu dalam kehidupan ber-Negara, posisi konstitusi dalam kehidupan ber-Negara, posisi Negara dalam menjalin relasi dengan warganya, konstelasi politik terkini dan menguasai manajemen aksi. Pada tataran ideal, mahasiswa seharusnya berpolitik dalam arti konsep (Concept) maupun dalam arti kebijakan (Belied) secara bersamaan. Ini berarti, mahasiswa harus berpolitik sebagai politisi ekstra perlementer.
Teringat pula kata Bung Karno “Berikan saya sepuluh pemuda, maka saya akan mengguncang dunia.” Begitu hebatnya kekuatan pemuda sehingga membuat seorang Soekarno sangat menghormati pemuda dan percaya bahwa negara yang luas ini akan dibangun oleh pemuda di masa yang akan datang. Bayangkan, jika sepuluh pemuda saja bisa mengguncang dunia, bagaimana jika Indonesia memiliki berjuta juta pemuda di negara ini? Mungkin Indonesia akan dihormati oleh negara-negara di dunia karena karya pemuda-pemudanya. Tapi seiring berjalannya arus globalisasi pemuda mulai menurun kualitas dirinya. Pemuda yang seharusnya menjadi cikal bakal tiang untuk membangun Indonesia malah bertindak buruk dan memalukan negara. Mungkin kita sering mendengar dan melihat kasus-kasus negatif pemuda kita seperti tawuran, narkoba, seks bebas, pencurian, dan lain lain. Tapi jika kita bandingkan dengan pemuda pada zaman dulu, pemuda dulu sangat semangat untuk belajar dengan tujuan untuk menemukan titik kemerdekaan bangsa Indonesia.
Bila dikaitkan dengan teori differential asociation yang dikemukakan oleh Edwin H. Sutherland. Menurut teori ini, penyimpangan bersumber dari pergaulan dengan sekelompok orang yang telah menyimpang. Penyimpangan diperoleh melalui proses alih budaya (cultural transmission). Jika berangkat dari makna teori tersebut lalu kita kaitakan dengan perilaku beberapa pemuda kita saat ini mungkin bisa kita katakan cocok. Pasalnya sebagian pemuda saat ini tidak bisa menyaring mana yang baik dan mana yang buruk terhadap proses alih budaya. Budaya luar yang masuk dan mengandung makna negatif untuk diri mereka tetap mereka adopsi dengan alasan “Jika tidak mengikuti kita akan ketinggalan jaman”. Pergaulan yang bersumber pada kelompok yang menyimpang akan mudah sekali menular dan menjadi racun yang menggerogoti jiwa dan semangat mereka untuk membangun bangsanya.
Maka dapat disimpulkan bahwa pemuda adalah pilar suatu bangsa, jika pemudanya baik maka negara ini dapat berdiri kokoh dan semakin jaya. Namun, jika pemudanya memiliki akhlak yang bobrok, dan tidak memiliki kemampuan maka dapat dipastikan bahwa Negara ini menanti untuk hancur. Sebab dari itu, kita sebagai pemuda terus berkarya dan belajar untuk bangsa ini, agar semakin jaya berkat diri kita. 

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Z. A. Negara Utama Menurut Al-Farabi. Jakarta: Kinta. 1968.
Djaelani, Abdul Qadir , Negara Ideal Menurut Konsepsi Islam.  Surabaya: Bina Ilmu. 1995
Noer ,Deliar.  Pemikiran Politik di Negeri Barat. Jakarta: Rajawali. 1992.
Pusat bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia.  Jakarta: Gramedia Pustaka Umum. 2008.
one.indoskripsi.com/judul-skripsi-makalah-tentang/definisi-pemuda
kipong.webnode.com/news/peranan-mahasiswa-dalam-kehhidupan-berbangsa-dan-bernegara/
stmik-amik-dumai.ac.id/index.php/artikel/41-artikel/111-peranan-dan-fungsi-mahasiswa-dalam-era-reformasi


[1] Pusat bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Gramedia Pustaka Umum, 2008). Hal. 1043
[2] Pusat bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Gramedia Pustaka Umum, 2008). Hal. 856
[3] Abdul Qadir Djaelani, Negara Ideal Menurut Konsepsi Islam, (Surabaya: Bina Ilmu, 1995). Hal. 1
[4] Deliar Noer, Pemikiran Politik di Negeri Barat, (Jakarta: Rajawali, 1992) hlm. 26-27
[5] Z. A. Ahmad, Negara Utama Menurut Al-Farabi, (Jakarta: Kinta, 1968). Hlm. 41-43