Minggu, 01 Desember 2013

Novel Pada Sebuah Kapal, NH Dini (Kajian Prosa)



ABSTRAK
Saya mengkaji karya sastra N.H. Dini yang berjudul Pada Sebuah Kapal, dengan menggunakan pendekatan pragmatik. Pendekatan pragmatik adalah pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan kajiannya terhadap peranan pembaca dalam menerima, memahami, dan menghayati karya sastra. Menurut saya karya ini perlu dikaji dengan pendekatan pragmatik karena karya N.H. Dini yaitu Pada Sebuah Kapal termasuk dalam karya yang best seller sehingga banyak para kritikus sastra mengomentarinya.
Di dalam makalah ini menjelaskan unsur intrinsik dalam novel Pada Sebuah Kapal  yang disertai oleh kutipannya untuk lebih jelas. Dan mengetahui pendapat para kritikus dan peneliti majalah beserta komentar-komentarnya agar kita mengetahui mereka pro, kontra atau negosiasi yang cenderung menerima atau menolak.
Banyak kritikus yang kontra terhadap novel ini tapi banyak juga yang pro seperti Ali Akbar Navis juga berpendapat dalam makalahnya terhadap makalah Satyagraha Hoerip, bahwa NH. Dini memang berhasil memikat perhatiannya sehingga ia merasa enggan untuk melepaskan novel tersebut sebelum tamat membacanya.











BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam perkembangan sejarah karya sastra di Indonesia yang relatif masih sangat singkat, tetapi telah dapat melahirkan banyak pengarang yang memiliki kreativitas yang tinggi dan best seller. Perkembangan yang begitu pesat membuat semakin bersemangat untuk menciptakan karya-karya yang bagus, mayoritas pengarang adalah pria tetapi wanita ingin membuktikan keberadaan mereka dengan tidak kalah membuat karya-karya yang bagus dan dapat bersaing salah satunya adalah N.H Dini. Dan ia dinobatkan menjadi sastrawan angakatan 66. Dalam sejarah pengarang wanita Indonesia, barangkali hanya N.H. Dini-lah yyang mempunyai reputasi nilai tinggi dalam karya-karyanya. Buktinya dengan novelnya Pada Sebuah Kapal , ia sukses dengan mendapatkan “best seller”, di samping karya-karyanya yang lain. Dan sampai sekarang tidak ada yang menyainginya, baik kekreatifan maupun dalam mutu.
Saya mengkaji karya sastra N.H. Dini yang berjudul Pada Sebuah Kapal, dengan menggunakan pendekatan pragmatik. Pendekatan pragmatik adalah pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan kajiannya terhadap peranan pembaca dalam menerima, memahami, dan menghayati karya sastra.[1] Menurut saya karya ini perlu dikaji dengan pendekatan pragmatik karena karya N.H. Dini yaitu Pada Sebuah Kapal termasuk dalam karya yang best seller sehingga banyak para kritikus sastra mengomentarinya.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana unsur intrinsik pada novel Pada Sebuah Kapal karya N.H. Dini?
2.      Bagaimana pandangan para kritikus mengenai novel Pada Sebuah Kapal?

C.    Tujuan
1.      Dapat memahami unsur-unsur intrinsik novel Pada Sebuah Kapal karya N.H. Dini
2.      Dapat mengetahui pandangan para kritikus mengenai novel Pada Sebuah Kapal karya N.H. Dini.  






















BAB II
BIOGRAFI PENGARANG

Nama lengkap Nh.Dini adalah Nurhayati Srihardini, lahir di Semarang , Jawa Tengah  tanggal 29 Februari 1936. Ia sekarang bermukim di kota Paris, karena Dini menikah dengan seorang Diplomat dari Perancis yang mengharuskannya mengikuti pekejaan suaminya untuk menetap tinggal. Nh. Dini yang lebih dikenal Madame Coffin, mula-mula Dini menulis puisi-puisi  dan sebuah drama untik sandiwara radio di kota kelahirannya tahun 1952. Pada tahun 1955 ia memperoleh kemenangan dari Festival Teater se-Jawa Tengah atas sandiwara radionya yang berhudul “ Kota”. Kemudian tahun 1956 ia mengarang berbagai roman kehidupan yang dibukuna oleh Pustaka Jaya sampai tahun 1981 ia telah menghasilkan sembilan buah yang dibukukan.[2] Dini menulis sajak dan prosa berirama dan membacakannya sendiri di RRI Semarang ketika usianya 15 tahun. Sejak itu ia rajin mengirim sajak-sajak ke siaran nasional di RRI Semarang dalam acara Tunas Mekar. Peraih penghargaan SEA Write Award di bidang sastra dari Pemerintah Thailand ini sudah terlanjur dicap sebagai sastrawan di Indonesia, padahal ia sendiri mengaku hanyalah seorang pengarang yang menuangkan realita kehidupan, pengalaman pribadi dan kepekaan terhadap lingkungan ke dalam setiap tulisannya. Ia digelari pengarang sastra feminis.
Dalam karya-karya yang dihasilkan Dini misalnya cerpen-cerpennya menunjukkan pehatiannya yang besar terhadap kepentingan sosial yang terjadi disekelilingnya.[3] Dini menikah dengan seorang Diplomat Perancis dan pernah tinggal di Jepang dan ia menulis sebuah roman yang berjudul Hiroku ini pula diterbitkan dalam bahasa Perancis dalam salah satu majalah di Paris. Dari Jepang ia mengikuti suaminya ke Perancis ia pun tetap menulis dan menyelesaikan roman La Barka Dan Pada Sebuah Kapal yang telah pula diumumkan dalam majalah Sastra dan Horison. Pada Sebuah Kapal yang diterbitkan oleh Pustaka Jaya di Jakarta, menurut H.B Jassin kritikus sastra pada tahun tersebuat belum banyak yang mengkaji Pada Sebuah Kapal tapi yang cukup mengembirakan adalah dibandingkan denga roman-roman  ynag terbit sesudah tahun 60-an , Dini yang paling cepat mendapat sambutan dari pembacanya.

BAB III
UNSUR INTRINSIK KARYA
A.                Sinopsis
Novel ini menceritakan tentang keadaan sebuah rumah tangga yangberada di ambang perceraian. Perselingkuhan yang dilakukan istri,komunikasi yang macet, adalah penyebab persoalan itu. Dengan keteguhan hati dan keangkuhannya, sang suami berupaya mempertahankan rumah tangga mereka meski ia selalu diberondong oleh tuntutan cerai istrinya. Sementara istrinya terus meneruskan perselingkuhannya dengan pria yang juga sedang menghadapi persoalan yang sama, tidak bahagia dalam rumah tangganya. Sri adalah seorang gadis yang lincah, aktif, dan ramah. Ia seorang penari yang bekerja sebagai penyiar di Radio Republik Indonesia (RRI) di daerah Semarang. Kemudian ia melamar menjadi seorang pramugari. Sejauh ini perjalanannya mengikuti seleksi berjalan lancar hingga ia harus menjalani seleksi lanjut di Jakarta. Namun sayang, proses seleksi yang diikutinya harus terhenti karena ia tidak lolos ketika menjalani tes kesehatan. Betapa kecewa hatinya.Secara kebetulan, Sri mendapat tawaran menjadi seorang wartawan disebuah majalah, tetapi ditolaknya tawaran itu karena ia lebih tertarik menjadi penyiar RRI di Jakarta. Di sela-sela menjadi penyiar itulah Sri masih meneruskan kegemarannya menari. Berbagai undangan menari ia hadiri, bahkan pernah pula ia diundang menari ke istana Negara. Tujuh bulan ia menjadi penyiar di Jakarta tepat saat itu ibunya yang tinggal di Semarang meninggal dunia.Berbekal keramahan dan kelincahannya, Sri banyak menarik perhatian pemuda-pemuda di Jakarta. Di antara sekian banyak pemuda yang menyatakan cinta, Sri hanya menjatuhkan pilihan pada seorang pemuda bernama Saputro. Saputro adalah seorang pilot. Hubungan kasih mereka tampaknya sangat serius dan mereka merencanakan untuk segera  menikah. Namun apa mau dikata, Saputro dikabarkan mengalami kecelakaan pesawat ketika terbang. Begitulah kegagalan membangun rumah tangga bersama Saputra membawa Sri pergi ke Yogyakarta. Lelaki berikutnya yang mencobamendekatinya antara lain: Yus – seorang pelukis, Carl – orang asing yangbertugas mendampingi mahasiswa. Namun kedua orang itu tidak dapat membuat Sri melupakan bayangan Saputro.Adalah seorang diplomat Perancis bernama Charles Vincent. Lelaki inilah yang kemudian dapat mencairkan kebekuan hati Sri. Sikapnya yanglembut, perhatian membuat Sri secara serius menjalin hubungan denganlelaki itu. Meski keluarga Sri tidak sepakat, Sri tetap menikah denganVincent.Apa yang dinasihatkan keluarganya ternyata benar-benar terjadi. Setelahmenikah sikap Vincent berubah. Ia bukan lagi seorang lelaki yang lembutdan berperhatian, tetapi berubah menjadi lelaki yang egois, kasar, dantidak mau msengalah. Pernikahan Sri dengan Vincent sangat tidak bahagia.Pertengkaran hampir setiap hari terjadi. Pertengkaran itu berlanjut terushingga kelahiran anak pertama mereka.Anggapan Sri akan lebih baik rumah tangganya setelah anak pertama mereka lahir ternyata salah. Pertengkaran tetap terus terjadi.Ketidakcocokan ini sangat tampak ketika mereka mengadakan perjalanan ke Perancis. Vincent mendapat cuti, maka mereka berkeinginan pulang kePerancis. Apa yang terjadi? Perjalan ke Perancis suami istri ini dilakukan dengan sangat aneh. Sang suami dan anaknya pergi ke Perancis dengan naik pesawat, sementara Sri, sang istri melakukan perjalanan dengankapal laut.Perjalanan dengan kapal inilah awal terjadinya perselingkuhan yang dilakukan Sri. Di atas kapal itu Sri berkenalan dengan seorang pelaut bernama Michel Dubanton. Michel adalah lelaki Perancis. Karena perjalanan dengan kapal menuju Perancis cukup memakan waktu, makasharinglah dua orang – lelaki dan wanita ini untuk mengusir kejenuhan. Srimenceritakan perkawinannya dengan Vincent yang tidak bahagia,sementara Michel juga menceritakan kehidupan rumah tangganyabersama Nicole yang selalu diliputi rasa cemburu berlebihan. Dua orangyang mengalami persoalan rumah tangga, bertemu pada sebuah kapaldalam perjalanan menuju Perancis yang membutuhkan waktu cukup lama,itulah awal munculnya  bahagia karena istrinya sangat pencemburu, sehingga ia tidak boleh bergaul dan dekat-dekat dengan wanita lain. Sebelum menjadi pelaut, Michel adalah seorang tentara yang pernah pergi berperang di Jerman. Perjumpaan dengan Sri yang masih cukup menarik, ramah, dan terbuka membuat Michel merasa menemukan wanita yang selama ini iarindukan. Sementara dari pihak Sri, Michel adalah sosok lelaki yang romantis, lembut, dan sangat perhatian sebagaimana ia idamkan selamaini. Sri jatuh cinta pada Michel, pun Michel jatuh hati pada Sri. Di atas kapal itu, perbuatan layaknya suami istri mereka lakukan berkali-kalitanpa ada rasa bersalah diantara keduanya.Sesampai di Perancis, Sri yang telah menemukan sosok Michel lelaki yangsangat diidam-idamkan, selalu membandingkan suaminya, Vincent dengan Michel. Segeralah ia dengan gampang membuat perbedaan yang sangat menyolok diantara keduanya. Secara diam-diam, Sri dan Michel tetapmenjalin hubungan secara sembunyi-sembunyi. Hubungan mereka pun berlanjut saat Vincent ditugaskan ke Jepang. Kehidupan rumah tangga Sri di Jepang tidak kunjung membaik hingaakhirnya Sri mengajukan cerai pada Vincent. Namun gugatan Sri ini tidakditanggapi oleh suaminya. Akibatnya, perselingkuanan Sri dengan Michelsemakin menjadi-jadi. Bahkan Michel memohon kepada atasannya untuk dipindah tugaskan ke Jepang agar ia bisa selalu dekat dengan Sri.Selesai bertugas di Jepang, Vincent kembali bertugas ke Perancis. Michel pun meminta pada atasanyya agar membatalkan tugasnya di Yokohamadan diganti dengan tugas sebagai pelaut di daerah pelayaran Perancis.Begitulah perjumpaan dan perselingkuhan antara Sri dengan Michel semakin menjadi-jadi.
Unsur-unsur intrinsik dalam novel Pada Sebuah Kapal adalah :
1.      Sudut Pandang
Sudut pandang dalam novel ini adalah sudut pandang orang pertama tokoh “aku” yaitu tokoh terlibat langsung, memandang, mengalami, mendeskripsikan dan menceritakan hal dan kejadian yang terjadi. Tetapi dalam novel ini ada dua sudut pandang yang sama-sama memakai bentuk persona “aku”. Dilihat dari kutipan:
a.       Tokoh “aku” yaitu Sri.
“Umurku tiga belas tahun waktu ayahku meninggal”.[4]
b.         Tokoh “aku” yaitu Michel.
“Aku kembali ke anjungan. Komandan telah turun makan. Dua perwira dan aku meneruskan pengawasan”.[5]
2.   Tema
Tema yang diangkat dalam novel ini adalah gambaran umum dari seorang wanita yang tidak seharusnya dimonopoli oleh kaum pria. Dilihat dari kutipan berikut:
Dariku mulai tumbuh keberanian untuk menyangkal beberapa pendapatnya,.......aku telah berubah. Aku merasa diriku telah berubah karena aku mau berubah.[6]
3.      Latar
a.       Tempat
Salatiga
“Waktuku di Salatiga cepat berlalu”.[7]
Semarang
Kakakku yang sulung dan suaminya menjemputku untuk kembali ke Semarang”.[8]
Jakarta
“Bulan berikutnya aku ke Jakarta. Kotanya panas waktu itu”[9]
Bandung
“Ini adalah yang kedua kalinya aku ke Bandung. Kotanya memikat.”[10]
Kobe
“Kami menghabiskan musim panas di Kobe”.[11]
Kapal laut
“ Charles akan melepaskan kami, anakku dan aku, dengan sebuah kapal”.

b.         Waktu
Latar waktu di dalam novel tidak disebutkan secara gamblang, tapi kami merujuk pada tahun pembuatan novel sekitar tahun 1960-an.
4.      Alur
Alur yang digunakan adalah alur campuran, karena tokoh “aku” (Sri dan Michel) menceritakan kisah yang sudah lewat dan menceritakan kisah yang terjadi pada saat itu terjadi. Kutipan dilihat dari:
“Umurku tiga belas tahun waktu ayahku meninggal”[12]
“Sepuluh bulan kemudian aku kawin dengan Charles Vincent”.[13]

Awal
Konflik
Klimaks
Akhir
Penyelesaian
Sri adalah seorang wanita yang ingin banyak  pengalaman karena Sri jenuh dengan kegiatan dan pekerjaannya di Semarang.
Laki-laki yang bermimpi ingin menjadi komandan kapal dan mengarungi lautan agar dapat merasa bebas
Tunangannya yang sangat dicintainya meninggal dalan kecelakaan pesawat.
Menikah dengan laki-laki kasar yang tidak dicintainya sama sekali.
Menikahi wanita tetangganya yang usianya lima tahun lebih tua disbanding dirinya
Selingkuh dengan komandan kapal pada saat perjalanan liburannya.
Selingkuh dengan seorang wanita Asia yang sikapnya lembut dan penyayang berbeda dengan isterinya yang kasar dan cerewet.
sri meminta cerai kepada suaminya karena tidak tahan dengan pertengkaran-pertengkaran yang ada di rumahtangganya. Namun suaminya menolak dengan alasan anak.
Michel memutuskan pindah kerja di darat agar dapat dekat dengan Sri, wanita lembut yang sangat dicintainya.
Mereka sama-sama menyadari bahwa mereka memiliki pasangan masing-masing namun apabila Michel ke Jepang mereka tetap dapat bertemu. Sri tetap mencintai Michel walaupun Michel jarang berada di darat.

5.         Tokoh dan Penokohan
a.       Sri (aku)
Tokoh aku berfungsi sebagai narrator. Ia seorang wanita yang giat bekerja, pemalu (waktu kecil), dan wanita yang berkarakter menjunjung tinggi emansipasi.
“Aku amat pemalu. Aku berbicara hanya untuk menjawab pertanyaan yang patut dijawab”.[14]
b.      Sutopo
Tokoh Sutopo adalah kakak ke empat dari Sri, di dirinya mengalir darah seni dari Ayahnya. Ia berbakat dalam menggambar dan melukis, Sutopo orang yang paling dekat dan juga lebih mengerti Sri.
“Kau harus ingat kesehatanmu. Kalau kau belum mengenal pekerjaan itu lebih baik kau tolak.bukan Karena aku  berpikir kau tidak akan bias mengerjakannya, tapi karena kau akan terpaksa mempergunakan kekuatan pikirannmu untuk itu. Ini aku tidak setuju. Kau baru saja sembuh. Menurut pendapatku kau lebih baik ke radio lagi. Ka’u akan tetap mempunyai waktu untuk dirimu sendiri. Buat menari lagi misalnya”.[15]
c.       Michel
Tokoh Michel muncul pada akhir novel ini, digambarkan seorang pria yang memiliki pribadi tidak ambil pusing dalam hal masalah. Tetapi disini juga digambarkan pria yang kesepian akibat tidak menemukan kebahagiaan dirumah tangganya karena isteri yang dinikahinya menjadi seorang yang sangat cerewet dan banyak menuntutnya, ia mengidam-idamkan istri yang mengerti dirinya.
“Apakah aku bahagia selama ini? Pertengahan bulan ini umurku akan mencapai tiga puluh tujuh tahun. Seorang isteri dan dua anak laki-laki serta sebuah rumah. Saat aku berlayar ke Timur Jauh, isteriku tidak pernah lupa memberiku sebuah daftar panjang berisi barang yang harus kubeli untuknya dan untuk kawan atau keluarganya. Kukatakan harus, karena apa yang kuperbuat untuknya kini merupakan keharusan yang tidak mengenakan perasaanku. Itu kukerjakan dengan ketidaksenangan di hati. Selama delapan tahun yang terakhir ini aku hidup dengan urutan-urutan seperti sebuah mesin. Pada saat-saat aku tinggal bersama keluargaku selama sebulan atau lebih, aku tidak lagi merasa bahwa aku berada di rumah sendiri. Aku merasa bebas dan bisa berbuat apa yang kukehendaki di atas kapal yang membawaku”.[16]
Michel juga seorang laki-laki yang lembut dan suka membantu pekerjaan ibu dan kakak perempuannya.
“Kalau kulihat salah seorang dari mereka mengerjakan pekerjaan yang agak kasar, aku dengan keikhlasan yang sederhana dan tulus menolongnya tanpa diminta”[17].
d.      Nicole (Isteri Michel)
Seorang wanita yang cantik dan menarik. Dan merupakan kawan sekolah dari kakak perempuan Michel
“Wajahnya tidak jelak, malahan bias dikatakan cantik, dengan bentuk mulut yang tipis menarik”.[18]
Isteri yang cerewet dan bicaranya kasar kepada Michel.
“Sikapnya yang cerewet dan seperti seorang kanak-kanak tanpa pendidikan betul-betul memuakkanku”.[19]
Tidak mau mengerti suaminya yang ingin bercerita dan berbagi keluh kesah kepadanya sebagai seorang teman atau sahabat.
“Dan pada waktu yang lain, kalau aku mengeluh karena sakit kepala, dengan serta-merta dia akan menyahut bahwa dia juga tidak enak badan. Seolah dia menolak kita, seolah dia hendak menunjukkan bahwa dia lebih sengsara daripada kita”.[20]
e.       Charles (Suami Sri)
Laki-laki yang kasar dan pelit.
“Pengeluaran uang untuk makan dan barang-baang kecil lainnya yang kubutuhkan dieriksanya dengan ketelitian yang pelit. Bila ada sesuatu di rumah yang tidak disetujuinya, kemarahannya meluap dengan kasar dan berlebihan”.[21]
Pada dasarnya Charles adalah laki-laki yang setia.
“Kau yang semanis ini tidak mungkin membuat Charles berbuat serong”.[22]
f.       Narti (Teman Sri sewaktu sekolah rakyat di Semarang)
“Narti. Dulu  yang duduk di bangku di depanmu. Sampai kelas lima aku pindah ke Bandung ”.[23]
g.      Saputro
Lelaki tegap, punya prinsip hidup dan memiliki cita-cita yang tinggi. Ia tipe lelaki yang setia dan pengertian, mengetahui cara memperlakukan wanita dengan lembut.
“Dia juga halus. Sikapnya selalu lembut. Sentuhan tangannya yang kuat kurasa disertai kelembutan yang meresap ke balik kulit tubuhku”.[24]
6.         Amanat
o   Hormati, hargai, dan sayangi pasangan, karena jika kita saling menghormati dan menyayangi dalam hidup berumah tangga niscaya rumah tangga akan menjadi harmonis.
o   Harus menerima kelebihan dan kekurangan pasangan.
BAB IV
KEJERNIHAN NH. DINI DALAM NOVEL PADA SEBUAH KAPAL MELALUI PENDEKATAN PRAGMATIK
Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono sangat mengapresiasi para sastrawan wanita yang mulai muncul bermunculan di peradaban sastra, seperti yang ia ucapkan pada diskusi di UI “Pengarang laki-laki yang menulis tentang perempuan biasanya hanya berdasar pada konsep pikiran, keinginan, dan deskripsi laki-laki. Mereka tidak menyentuh perempuan sebagai manusia.
Sapardi menilai novel Pada Sebuah Kapal sebagai karya puncak Nh. Dini. Sebagai penulis NH. Dini sangat memoerhatikan komposisi dan matang dalam mengurai masalah. Ia selalu membaca ulang dan mengendapkan karyanya sebelum merilisnya. Selain itu, penulis yang pernah tinggal di berbagai Negara itu tidak memihak kepada salah satu tokoh yang diciptakan. Ia membiarkan pembaca mengambil kesimpulan masing-masing.
Menurut wartawan I R, cerita NH. Dini terasa ringan, bening, dan membual. Namun dapat pula memuai seperti seperti embun, manakala Nh. Dini tidak kuat dalam menonjolkan segi-segi kejiwaan. Dari buku ini saya mendapat pelajaran, bagaimana seharusnya mengerti rasa perasaan seorang istri. Bagi pembaca wanita mungkin tidak akan puas mencari, bagaimana perasaan seorang suami, karena menurut anggapan saya, pengarang tidak menjiwai tokoh Michel dan juga Charles Vincent.
Penyair Taufiq Ismail mengatakan novel Pada Sebuah Kapal merupakan novel yang mencengangkan larisnya. Kemudian dengan banyaknya perhatian atau sambutan masyarakat sastra terbukti dengan banyaknya tulisan yang ramai membicarakan novel tersebut.
Ali Akbar Navis juga berpendapat dalam makalahnya terhadap makalah Satyagraha Hoerip, bahwa NH. Dini memang berhasil memikat perhatiannya sehingga ia merasa enggan untuk melepaskan novel tersebut sebelum tamat membacanya.
Goenawan Mohammad berkata, prosa Dini seperti titik-titik embun pada daun: ringan, bersih, segar, transparan. Dan juga cepat menguap, melalui resensinya di majalah Tempo.
Persepsi yan telah dikemukakan para kritikus dan peneliti majalah di atas dapat digolongkan menjadi kelompok yang pro , yaitu cenderung menerima dan menyukai novel yang telah dibuat oleh Nh. Dini ini.
Karena memang karya Nh. Dini berasal dari kehidupan sekitarnya sehingga karya yang dibuat bersifat bening dan transparan yang telah banyak dikemukakan oleh para kritikus dan peneliti. Nh. Dini pun mengakui walau karyanya kurang bagus tapi konflik yang dituangkan tidak bersifat absurd tapi konkret sehingga membuat karya itu menjadi transparan. Dan memang dalam karya ini cenderung menggambarkan lika-liku kehidupan Dini. Misalnya tokoh waniyta yang menikah dengan orang luar negeri. 


















BAB V
SIMPULAN
·         Berdasarkan unsur intrinsik Nh. Dini begitu transparan menceritakan jalan cerita dan konflik
·         Banyak para pembaca yang menyukai novel Pada Sebuah Kapal karya Nh. Dini
·         Para kritikus yang pro terhadap novel Pada Sebuah Kapal adalah Sapardi, Ali Akbar Navis, I R, dan lain-lain.

















DAFTAR PUSTAKA

Dini, Nh.  Pada Sebuah Kapal . Jakarta:PT. Gramedia. cet-9. 2009.
Damono , Sapardi Djoko . Perempuan bukan sekedar Konsep,   dalam Warta Kota. 2 Oktober 2000. Pusat Dokumen Sastra HB.Jassin.
Anonim . Nh. Dini Wawancara Khusus Harus Bayar, dalam Suara Karya. 1 Februari 1981. Pusat Dokumen Sastra HB.Jassin.
Dian S “Sastrawati Nh.Dini menulis Roman “Pada Sebuah Kapal”” minggu, 4 November 1973. Pusat Dokumen Sastra HB.Jassin.
Siswanto,Wahyudi . Pengantar Teori Sastra.  Jakarta : PT.Grasindo.



[1] Dr.Wahyudi Siswanto, Pengantar Teori Sastra, Jakarta : PT.Grasindo, hlm. 190.
[2] Anonim “ Nh. Dini Wawancara Khusus Harus Bayar” dalam Suara Karya, 1 Februari 1981.hlm.1.
[3] Ajip Rosidi. Ikhtisar Sejaah Sastra. 1969. Ganaco: Bandung. Hlm. 178
[4] Nh. Dini, Pada Sebuah Kapal (Jakarta:PT. Gramedia, cet-9, 2009), hlm. 11
[5] Ibid, hlm. 223
[6] Ibid, hlm. 132
[7] Ibid, hlm. 31
[8] Nh. Dini, Pada Sebuah Kapal (Jakarta:PT. Gramedia, cet-9, 2009), hlm. 36
[9] Ibid, hlm. 37
[10] Ibid. hlm. 23
[11] Ibid, hlm. 218
[12] Ibid. hlm. 11
[13] Ibid. hlm. 116
[14]Ibid. hlm. 14
[15] Nh. Dini, Pada Sebuah Kapal (Jakarta:PT. Gramedia, cet-9, 2009), hlm. 39
[16] Ibid, hlm. 235
[17] Nh. Dini, Pada Sebuah Kapal (Jakarta:PT. Gramedia, cet-9, 2009), hlm. 247
[18] Nh. Dini, Pada Sebuah Kapal (Jakarta:PT. Gramedia, cet-9, 2009), hlm. 237
[19]Ibid. hlm. 248
[20] Ibid.  hlm. 249
[21] Ibid . hlm. 119
[22] Ibid . hlm. 184
[23] Ibid . hlm.  21

[24] Ibid. hlm.79

4 komentar:

  1. Oh ya Admin punya buku "Nh.Dini - Pada Sebuah Kapal" tidak?
    jika ada segera menghubungi saya di 089617142783 saya akan membeli buku itu..
    terima kasih...

    BalasHapus
  2. ya Adrean saya punya bukunya, kenapa ya?
    maksudnya membeli gimana ya?

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus