ABSTRAK
Saya mengkaji karya sastra N.H. Dini yang berjudul Pada
Sebuah Kapal, dengan menggunakan pendekatan pragmatik. Pendekatan pragmatik adalah
pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan kajiannya terhadap peranan
pembaca dalam menerima, memahami, dan menghayati karya sastra. Menurut saya karya ini perlu dikaji
dengan pendekatan pragmatik karena karya N.H. Dini yaitu Pada Sebuah Kapal termasuk dalam karya yang best seller sehingga
banyak para kritikus sastra mengomentarinya.
Di
dalam makalah ini menjelaskan unsur intrinsik dalam novel Pada Sebuah Kapal yang
disertai oleh kutipannya untuk lebih jelas. Dan mengetahui pendapat para
kritikus dan peneliti majalah beserta komentar-komentarnya agar kita mengetahui
mereka pro, kontra atau negosiasi yang cenderung menerima atau menolak.
Banyak
kritikus yang kontra terhadap novel ini tapi banyak juga yang pro seperti Ali
Akbar Navis juga berpendapat dalam makalahnya terhadap makalah Satyagraha
Hoerip, bahwa NH. Dini memang berhasil memikat perhatiannya sehingga ia merasa
enggan untuk melepaskan novel tersebut sebelum tamat membacanya.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam perkembangan sejarah karya sastra
di Indonesia yang relatif masih sangat singkat, tetapi telah dapat melahirkan
banyak pengarang yang memiliki kreativitas yang tinggi dan best seller. Perkembangan
yang begitu pesat membuat semakin bersemangat untuk menciptakan karya-karya
yang bagus, mayoritas pengarang adalah pria tetapi wanita ingin membuktikan keberadaan
mereka dengan tidak kalah membuat karya-karya yang bagus dan dapat bersaing
salah satunya adalah N.H Dini. Dan ia dinobatkan menjadi sastrawan angakatan
66. Dalam sejarah pengarang wanita Indonesia, barangkali hanya N.H. Dini-lah
yyang mempunyai reputasi nilai tinggi dalam karya-karyanya. Buktinya dengan
novelnya Pada Sebuah Kapal , ia
sukses dengan mendapatkan “best seller”, di samping karya-karyanya yang lain.
Dan sampai sekarang tidak ada yang menyainginya, baik kekreatifan maupun dalam
mutu.
Saya mengkaji karya sastra N.H. Dini yang berjudul Pada
Sebuah Kapal, dengan menggunakan pendekatan pragmatik. Pendekatan pragmatik adalah
pendekatan kajian sastra yang menitikberatkan kajiannya terhadap peranan
pembaca dalam menerima, memahami, dan menghayati karya sastra.[1] Menurut
saya karya ini perlu dikaji dengan pendekatan pragmatik karena karya N.H. Dini
yaitu Pada Sebuah Kapal termasuk
dalam karya yang best seller sehingga banyak para kritikus sastra
mengomentarinya.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
unsur intrinsik pada novel Pada Sebuah
Kapal karya N.H. Dini?
2. Bagaimana
pandangan para kritikus mengenai novel Pada
Sebuah Kapal?
C.
Tujuan
1. Dapat
memahami unsur-unsur intrinsik novel Pada Sebuah Kapal karya N.H. Dini
2. Dapat
mengetahui pandangan para kritikus mengenai novel Pada Sebuah Kapal karya N.H. Dini.
BAB
II
BIOGRAFI
PENGARANG
Nama
lengkap Nh.Dini adalah Nurhayati Srihardini, lahir di Semarang , Jawa
Tengah tanggal 29 Februari 1936. Ia
sekarang bermukim di kota Paris, karena Dini menikah dengan seorang Diplomat
dari Perancis yang mengharuskannya mengikuti pekejaan suaminya untuk menetap
tinggal. Nh. Dini yang lebih dikenal Madame Coffin, mula-mula Dini menulis
puisi-puisi dan sebuah drama untik
sandiwara radio di kota kelahirannya tahun 1952. Pada tahun 1955 ia memperoleh
kemenangan dari Festival Teater se-Jawa Tengah atas sandiwara radionya yang berhudul
“ Kota”. Kemudian tahun 1956 ia mengarang berbagai roman kehidupan yang
dibukuna oleh Pustaka Jaya sampai tahun 1981 ia telah menghasilkan sembilan
buah yang dibukukan.[2] Dini menulis
sajak dan prosa berirama dan membacakannya sendiri di RRI Semarang ketika
usianya 15 tahun. Sejak itu ia rajin mengirim sajak-sajak ke siaran nasional di
RRI Semarang dalam
acara Tunas Mekar. Peraih penghargaan SEA Write Award di bidang sastra dari
Pemerintah Thailand ini sudah terlanjur dicap
sebagai sastrawan di Indonesia, padahal ia sendiri mengaku hanyalah seorang
pengarang yang menuangkan realita kehidupan, pengalaman pribadi dan kepekaan
terhadap lingkungan ke dalam setiap tulisannya. Ia digelari pengarang sastra
feminis.
Dalam
karya-karya yang dihasilkan Dini misalnya cerpen-cerpennya menunjukkan
pehatiannya yang besar terhadap kepentingan sosial yang terjadi
disekelilingnya.[3] Dini menikah dengan seorang Diplomat
Perancis dan pernah tinggal di Jepang dan ia menulis sebuah roman yang berjudul
Hiroku ini pula diterbitkan dalam
bahasa Perancis dalam salah satu majalah di Paris. Dari Jepang ia mengikuti
suaminya ke Perancis ia pun tetap menulis dan menyelesaikan roman La Barka Dan Pada Sebuah Kapal yang telah pula diumumkan dalam majalah Sastra
dan Horison. Pada Sebuah
Kapal yang diterbitkan oleh Pustaka Jaya di Jakarta, menurut H.B Jassin
kritikus sastra pada tahun tersebuat belum banyak yang mengkaji Pada Sebuah Kapal tapi yang cukup
mengembirakan adalah dibandingkan denga roman-roman ynag terbit sesudah tahun 60-an , Dini yang
paling cepat mendapat sambutan dari pembacanya.
BAB III
UNSUR INTRINSIK KARYA
A.
Sinopsis
Novel
ini menceritakan tentang keadaan sebuah rumah tangga yangberada di ambang
perceraian. Perselingkuhan yang dilakukan istri,komunikasi yang macet, adalah
penyebab persoalan itu. Dengan keteguhan hati dan keangkuhannya, sang suami berupaya
mempertahankan rumah tangga mereka meski ia selalu diberondong oleh tuntutan
cerai istrinya. Sementara istrinya terus meneruskan perselingkuhannya dengan
pria yang juga sedang menghadapi persoalan yang sama, tidak bahagia dalam rumah
tangganya. Sri adalah seorang gadis yang lincah, aktif, dan ramah. Ia seorang
penari yang bekerja sebagai penyiar di Radio Republik Indonesia (RRI) di daerah
Semarang. Kemudian ia melamar menjadi seorang pramugari. Sejauh ini perjalanannya
mengikuti seleksi berjalan lancar hingga ia harus menjalani seleksi lanjut di
Jakarta. Namun sayang, proses seleksi yang diikutinya harus terhenti karena ia
tidak lolos ketika menjalani tes kesehatan. Betapa kecewa hatinya.Secara
kebetulan, Sri mendapat tawaran menjadi seorang wartawan disebuah majalah,
tetapi ditolaknya tawaran itu karena ia lebih tertarik menjadi penyiar RRI di
Jakarta. Di sela-sela menjadi penyiar itulah Sri masih meneruskan kegemarannya
menari. Berbagai undangan menari ia hadiri, bahkan pernah pula ia diundang
menari ke istana Negara. Tujuh bulan ia menjadi penyiar di Jakarta tepat saat
itu ibunya yang tinggal di Semarang meninggal dunia.Berbekal keramahan dan
kelincahannya, Sri banyak menarik perhatian pemuda-pemuda di Jakarta. Di antara
sekian banyak pemuda yang menyatakan cinta, Sri hanya menjatuhkan pilihan pada
seorang pemuda bernama Saputro. Saputro adalah seorang pilot. Hubungan kasih
mereka tampaknya sangat serius dan mereka merencanakan untuk segera
menikah. Namun apa mau dikata, Saputro dikabarkan mengalami kecelakaan pesawat
ketika terbang. Begitulah kegagalan membangun rumah tangga bersama Saputra membawa
Sri pergi ke Yogyakarta. Lelaki berikutnya yang mencobamendekatinya antara
lain: Yus – seorang pelukis, Carl – orang asing yangbertugas mendampingi
mahasiswa. Namun kedua orang itu tidak dapat membuat Sri melupakan bayangan
Saputro.Adalah seorang diplomat Perancis bernama Charles Vincent. Lelaki inilah
yang kemudian dapat mencairkan kebekuan hati Sri. Sikapnya yanglembut,
perhatian membuat Sri secara serius menjalin hubungan denganlelaki itu. Meski
keluarga Sri tidak sepakat, Sri tetap menikah denganVincent.Apa yang
dinasihatkan keluarganya ternyata benar-benar terjadi. Setelahmenikah sikap
Vincent berubah. Ia bukan lagi seorang lelaki yang lembutdan berperhatian,
tetapi berubah menjadi lelaki yang egois, kasar, dantidak mau msengalah.
Pernikahan Sri dengan Vincent sangat tidak bahagia.Pertengkaran hampir setiap
hari terjadi. Pertengkaran itu berlanjut terushingga kelahiran anak pertama
mereka.Anggapan Sri akan lebih baik rumah tangganya setelah anak pertama mereka
lahir ternyata salah. Pertengkaran tetap terus terjadi.Ketidakcocokan ini
sangat tampak ketika mereka mengadakan perjalanan ke Perancis. Vincent mendapat
cuti, maka mereka berkeinginan pulang kePerancis. Apa yang terjadi? Perjalan ke
Perancis suami istri ini dilakukan dengan sangat aneh. Sang suami dan anaknya
pergi ke Perancis dengan naik pesawat, sementara Sri, sang istri melakukan
perjalanan dengankapal laut.Perjalanan dengan kapal inilah awal terjadinya
perselingkuhan yang dilakukan Sri. Di atas kapal itu Sri berkenalan dengan
seorang pelaut bernama Michel Dubanton. Michel adalah lelaki Perancis. Karena
perjalanan dengan kapal menuju
Perancis cukup memakan waktu, makasharinglah dua orang – lelaki dan wanita ini
untuk mengusir kejenuhan. Srimenceritakan perkawinannya dengan Vincent yang
tidak bahagia,sementara Michel juga menceritakan kehidupan rumah tangganyabersama
Nicole yang selalu diliputi rasa cemburu berlebihan. Dua orangyang mengalami
persoalan rumah tangga, bertemu pada sebuah kapaldalam perjalanan menuju
Perancis yang membutuhkan waktu cukup lama,itulah awal munculnya bahagia karena istrinya sangat pencemburu,
sehingga ia tidak boleh bergaul dan dekat-dekat dengan wanita lain. Sebelum
menjadi pelaut, Michel adalah seorang tentara yang pernah pergi berperang
di Jerman. Perjumpaan dengan Sri yang masih cukup menarik, ramah, dan terbuka
membuat Michel merasa menemukan wanita yang selama ini iarindukan. Sementara
dari pihak Sri, Michel adalah sosok lelaki yang romantis, lembut, dan sangat
perhatian sebagaimana ia idamkan selamaini. Sri jatuh cinta pada Michel, pun
Michel jatuh hati pada Sri. Di atas kapal itu, perbuatan layaknya suami istri
mereka lakukan berkali-kalitanpa ada rasa bersalah diantara keduanya.Sesampai
di Perancis, Sri yang telah menemukan sosok Michel lelaki yangsangat
diidam-idamkan, selalu membandingkan suaminya, Vincent dengan Michel. Segeralah
ia dengan gampang membuat perbedaan yang sangat menyolok diantara keduanya.
Secara diam-diam, Sri dan Michel tetapmenjalin hubungan secara
sembunyi-sembunyi. Hubungan mereka pun berlanjut saat Vincent ditugaskan ke
Jepang. Kehidupan rumah tangga Sri di Jepang tidak kunjung membaik
hingaakhirnya Sri mengajukan cerai pada Vincent. Namun gugatan Sri ini
tidakditanggapi oleh suaminya. Akibatnya, perselingkuanan Sri dengan
Michelsemakin menjadi-jadi. Bahkan Michel memohon kepada atasannya untuk dipindah
tugaskan ke Jepang agar ia bisa selalu dekat dengan Sri.Selesai bertugas di
Jepang, Vincent kembali bertugas ke Perancis. Michel pun meminta pada atasanyya
agar membatalkan tugasnya di Yokohamadan diganti dengan tugas sebagai pelaut di
daerah pelayaran Perancis.Begitulah perjumpaan dan perselingkuhan antara Sri
dengan Michel semakin menjadi-jadi.
Unsur-unsur intrinsik dalam novel Pada Sebuah Kapal adalah :
1. Sudut
Pandang
Sudut
pandang dalam novel ini adalah sudut pandang orang pertama tokoh “aku” yaitu
tokoh terlibat langsung, memandang, mengalami, mendeskripsikan dan menceritakan
hal dan kejadian yang terjadi. Tetapi dalam novel ini ada dua sudut pandang
yang sama-sama memakai bentuk persona “aku”. Dilihat dari kutipan:
a. Tokoh
“aku” yaitu Sri.
“Umurku
tiga belas tahun waktu ayahku meninggal”.[4]
b.
Tokoh “aku” yaitu Michel.
“Aku
kembali ke anjungan. Komandan telah turun makan. Dua perwira dan aku meneruskan
pengawasan”.[5]
2. Tema
Tema
yang diangkat dalam novel ini adalah gambaran umum dari seorang wanita yang
tidak seharusnya dimonopoli oleh kaum pria. Dilihat dari kutipan berikut:
“Dariku
mulai tumbuh keberanian untuk menyangkal beberapa pendapatnya,.......aku telah
berubah. Aku merasa diriku telah berubah karena aku mau berubah”.[6]
3. Latar
a. Tempat
Salatiga
“Waktuku di Salatiga cepat
berlalu”.[7]
Semarang
“Kakakku yang sulung dan suaminya menjemputku untuk kembali ke
Semarang”.[8]
Jakarta
“Bulan
berikutnya aku ke Jakarta. Kotanya panas waktu itu”[9]
Bandung
“Ini
adalah yang kedua kalinya aku ke Bandung. Kotanya memikat.”[10]
Kobe
“Kami menghabiskan musim panas di
Kobe”.[11]
Kapal
laut
“
Charles akan melepaskan kami, anakku dan aku, dengan sebuah kapal”.
b.
Waktu
Latar waktu di
dalam novel tidak disebutkan secara gamblang, tapi kami merujuk pada tahun
pembuatan novel sekitar tahun 1960-an.
4. Alur
Alur
yang digunakan adalah alur campuran,
karena tokoh “aku” (Sri dan Michel) menceritakan kisah yang sudah lewat dan menceritakan kisah yang terjadi pada saat itu
terjadi.
Kutipan dilihat dari:
“Umurku
tiga belas tahun waktu ayahku meninggal”[12]
“Sepuluh bulan kemudian aku kawin dengan Charles
Vincent”.[13]
Awal
|
Konflik
|
Klimaks
|
Akhir
|
Penyelesaian
|
Sri adalah seorang wanita yang ingin banyak pengalaman karena Sri jenuh dengan kegiatan
dan pekerjaannya di Semarang.
Laki-laki yang bermimpi ingin menjadi komandan kapal
dan mengarungi lautan agar dapat merasa bebas
|
Tunangannya yang sangat dicintainya meninggal dalan
kecelakaan pesawat.
Menikah dengan laki-laki kasar yang tidak dicintainya
sama sekali.
Menikahi wanita tetangganya yang usianya lima tahun
lebih tua disbanding dirinya
|
Selingkuh dengan komandan kapal pada saat perjalanan
liburannya.
Selingkuh dengan seorang wanita Asia yang sikapnya
lembut dan penyayang berbeda dengan isterinya yang kasar dan cerewet.
|
sri meminta cerai kepada suaminya karena tidak tahan
dengan pertengkaran-pertengkaran yang ada di rumahtangganya. Namun suaminya
menolak dengan alasan anak.
Michel memutuskan pindah kerja di darat agar dapat
dekat dengan Sri, wanita lembut yang sangat dicintainya.
|
Mereka sama-sama menyadari bahwa mereka memiliki
pasangan masing-masing namun apabila Michel ke Jepang mereka tetap dapat
bertemu. Sri tetap mencintai Michel walaupun Michel jarang berada di darat.
|
5.
Tokoh dan Penokohan
a. Sri
(aku)
Tokoh aku berfungsi
sebagai narrator. Ia seorang wanita yang giat bekerja, pemalu (waktu kecil),
dan wanita yang berkarakter menjunjung tinggi emansipasi.
b. Sutopo
Tokoh Sutopo adalah kakak ke empat dari
Sri, di dirinya mengalir darah seni dari Ayahnya. Ia berbakat dalam menggambar
dan melukis, Sutopo orang yang paling dekat dan juga lebih mengerti Sri.
“Kau
harus ingat kesehatanmu. Kalau kau belum mengenal pekerjaan itu lebih baik kau
tolak.bukan Karena aku berpikir kau
tidak akan bias mengerjakannya, tapi karena kau akan terpaksa mempergunakan
kekuatan pikirannmu untuk itu. Ini aku tidak setuju. Kau baru saja sembuh.
Menurut pendapatku kau lebih baik ke radio lagi. Ka’u akan tetap mempunyai
waktu untuk dirimu sendiri. Buat menari lagi misalnya”.[15]
c. Michel
Tokoh
Michel muncul pada akhir novel ini, digambarkan seorang pria yang memiliki
pribadi tidak ambil pusing dalam hal masalah. Tetapi disini juga digambarkan
pria yang kesepian akibat tidak menemukan kebahagiaan dirumah tangganya karena
isteri yang dinikahinya menjadi seorang yang sangat cerewet dan banyak
menuntutnya, ia mengidam-idamkan istri yang mengerti dirinya.
“Apakah
aku bahagia selama ini? Pertengahan bulan ini umurku akan mencapai tiga puluh
tujuh tahun. Seorang isteri dan dua anak laki-laki serta sebuah rumah. Saat aku
berlayar ke Timur Jauh, isteriku tidak pernah lupa memberiku sebuah daftar
panjang berisi barang yang harus kubeli untuknya dan untuk kawan atau keluarganya.
Kukatakan harus, karena apa yang kuperbuat untuknya kini merupakan keharusan
yang tidak mengenakan perasaanku. Itu kukerjakan dengan ketidaksenangan di
hati. Selama delapan tahun yang terakhir ini aku hidup dengan urutan-urutan
seperti sebuah mesin. Pada saat-saat aku tinggal bersama keluargaku selama
sebulan atau lebih, aku tidak lagi merasa bahwa aku berada di rumah sendiri.
Aku merasa bebas dan bisa berbuat apa yang kukehendaki di atas kapal yang
membawaku”.[16]
Michel juga seorang
laki-laki yang lembut dan suka membantu pekerjaan ibu dan kakak perempuannya.
“Kalau
kulihat salah seorang dari mereka mengerjakan pekerjaan yang agak kasar, aku
dengan keikhlasan yang sederhana dan tulus menolongnya tanpa diminta”[17].
d. Nicole
(Isteri Michel)
Seorang
wanita yang cantik dan menarik. Dan merupakan kawan sekolah dari kakak
perempuan Michel
“Wajahnya
tidak jelak, malahan bias dikatakan cantik, dengan bentuk mulut yang tipis
menarik”.[18]
Isteri yang cerewet dan
bicaranya kasar kepada Michel.
“Sikapnya
yang cerewet dan seperti seorang kanak-kanak tanpa pendidikan betul-betul
memuakkanku”.[19]
Tidak mau mengerti
suaminya yang ingin bercerita dan berbagi keluh kesah kepadanya sebagai seorang
teman atau sahabat.
“Dan
pada waktu yang lain, kalau aku mengeluh karena sakit kepala, dengan
serta-merta dia akan menyahut bahwa dia juga tidak enak badan. Seolah dia
menolak kita, seolah dia hendak menunjukkan bahwa dia lebih sengsara daripada
kita”.[20]
e.
Charles
(Suami Sri)
Laki-laki yang kasar
dan pelit.
“Pengeluaran
uang untuk makan dan barang-baang kecil lainnya yang kubutuhkan dieriksanya
dengan ketelitian yang pelit. Bila ada sesuatu di rumah yang tidak
disetujuinya, kemarahannya meluap dengan kasar dan berlebihan”.[21]
Pada dasarnya Charles
adalah laki-laki yang setia.
“Kau
yang semanis ini tidak mungkin membuat Charles berbuat serong”.[22]
f.
Narti
(Teman
Sri sewaktu sekolah rakyat di Semarang)
“Narti.
Dulu yang duduk di bangku di depanmu.
Sampai kelas lima aku pindah ke Bandung ”.[23]
g.
Saputro
Lelaki tegap, punya
prinsip hidup dan memiliki cita-cita yang tinggi. Ia tipe lelaki yang setia dan
pengertian, mengetahui cara memperlakukan wanita dengan lembut.
“Dia
juga halus. Sikapnya selalu lembut. Sentuhan tangannya yang kuat kurasa
disertai kelembutan yang meresap ke balik kulit tubuhku”.[24]
6.
Amanat
o
Hormati, hargai, dan sayangi pasangan,
karena jika kita saling menghormati dan menyayangi dalam hidup berumah tangga
niscaya rumah tangga akan menjadi harmonis.
o
Harus menerima kelebihan dan kekurangan
pasangan.
BAB
IV
KEJERNIHAN NH. DINI DALAM NOVEL PADA SEBUAH KAPAL MELALUI PENDEKATAN
PRAGMATIK
Prof.
Dr. Sapardi Djoko Damono sangat mengapresiasi para sastrawan wanita yang mulai
muncul bermunculan di peradaban sastra, seperti yang ia ucapkan pada diskusi di
UI “Pengarang laki-laki yang menulis tentang perempuan biasanya hanya berdasar
pada konsep pikiran, keinginan, dan deskripsi laki-laki. Mereka tidak menyentuh
perempuan sebagai manusia.
Sapardi
menilai novel Pada Sebuah Kapal
sebagai karya puncak Nh. Dini. Sebagai penulis NH. Dini sangat memoerhatikan
komposisi dan matang dalam mengurai masalah. Ia selalu membaca ulang dan mengendapkan
karyanya sebelum merilisnya. Selain itu, penulis yang pernah tinggal di
berbagai Negara itu tidak memihak kepada salah satu tokoh yang diciptakan. Ia
membiarkan pembaca mengambil kesimpulan masing-masing.
Menurut
wartawan I R, cerita NH. Dini terasa ringan, bening, dan membual. Namun dapat
pula memuai seperti seperti embun, manakala Nh. Dini tidak kuat dalam
menonjolkan segi-segi kejiwaan. Dari buku ini saya mendapat pelajaran,
bagaimana seharusnya mengerti rasa perasaan seorang istri. Bagi pembaca wanita mungkin
tidak akan puas mencari, bagaimana perasaan seorang suami, karena menurut
anggapan saya, pengarang tidak menjiwai tokoh Michel dan juga Charles Vincent.
Penyair
Taufiq Ismail mengatakan novel Pada
Sebuah Kapal merupakan novel yang mencengangkan larisnya. Kemudian dengan
banyaknya perhatian atau sambutan masyarakat sastra terbukti dengan banyaknya
tulisan yang ramai membicarakan novel tersebut.
Ali
Akbar Navis juga berpendapat dalam makalahnya terhadap makalah Satyagraha
Hoerip, bahwa NH. Dini memang berhasil memikat perhatiannya sehingga ia merasa
enggan untuk melepaskan novel tersebut sebelum tamat membacanya.
Goenawan
Mohammad berkata, prosa Dini seperti titik-titik embun pada daun: ringan,
bersih, segar, transparan. Dan juga cepat menguap, melalui resensinya di
majalah Tempo.
Persepsi
yan telah dikemukakan para kritikus dan peneliti majalah di atas dapat
digolongkan menjadi kelompok yang pro , yaitu cenderung menerima dan menyukai
novel yang telah dibuat oleh Nh. Dini ini.
Karena
memang karya Nh. Dini berasal dari kehidupan sekitarnya sehingga karya yang
dibuat bersifat bening dan transparan yang telah banyak dikemukakan oleh para
kritikus dan peneliti. Nh. Dini pun mengakui walau karyanya kurang bagus tapi
konflik yang dituangkan tidak bersifat absurd tapi konkret sehingga membuat
karya itu menjadi transparan. Dan memang dalam karya ini cenderung
menggambarkan lika-liku kehidupan Dini. Misalnya tokoh waniyta yang menikah
dengan orang luar negeri.
BAB
V
SIMPULAN
·
Berdasarkan unsur intrinsik Nh. Dini
begitu transparan menceritakan jalan cerita dan konflik
·
Banyak para pembaca yang menyukai novel
Pada Sebuah Kapal karya Nh. Dini
·
Para kritikus yang pro terhadap novel
Pada Sebuah Kapal adalah Sapardi, Ali Akbar Navis, I R, dan lain-lain.
DAFTAR
PUSTAKA
Dini, Nh. Pada Sebuah Kapal
. Jakarta:PT. Gramedia. cet-9. 2009.
Damono
,
Sapardi Djoko . Perempuan bukan sekedar Konsep, dalam
Warta Kota.
2 Oktober 2000. Pusat Dokumen
Sastra HB.Jassin.
Anonim
. Nh. Dini Wawancara Khusus Harus Bayar,
dalam Suara Karya. 1 Februari 1981. Pusat
Dokumen Sastra HB.Jassin.
Dian
S “Sastrawati Nh.Dini menulis Roman “Pada Sebuah Kapal”” minggu, 4 November
1973. Pusat Dokumen Sastra HB.Jassin.
Siswanto,Wahyudi . Pengantar
Teori Sastra. Jakarta : PT.Grasindo.
[2] Anonim “ Nh. Dini Wawancara Khusus Harus Bayar” dalam Suara Karya, 1
Februari 1981.hlm.1.
[3] Ajip Rosidi. Ikhtisar Sejaah
Sastra. 1969. Ganaco: Bandung. Hlm. 178
[4] Nh. Dini, Pada Sebuah Kapal
(Jakarta:PT. Gramedia, cet-9, 2009), hlm. 11
[5] Ibid, hlm. 223
[6] Ibid, hlm. 132
[7] Ibid, hlm. 31
[8] Nh. Dini, Pada Sebuah Kapal
(Jakarta:PT. Gramedia, cet-9, 2009), hlm. 36
[9] Ibid, hlm. 37
[10] Ibid. hlm. 23
[11] Ibid, hlm. 218
[12] Ibid. hlm. 11
[13] Ibid. hlm. 116
[14]Ibid. hlm. 14
[15] Nh. Dini, Pada Sebuah Kapal
(Jakarta:PT. Gramedia, cet-9, 2009), hlm. 39
[16] Ibid, hlm. 235
[17] Nh. Dini, Pada Sebuah Kapal
(Jakarta:PT. Gramedia, cet-9, 2009), hlm. 247
[19]Ibid. hlm. 248
[20] Ibid. hlm. 249
Oh ya Admin punya buku "Nh.Dini - Pada Sebuah Kapal" tidak?
BalasHapusjika ada segera menghubungi saya di 089617142783 saya akan membeli buku itu..
terima kasih...
ya Adrean saya punya bukunya, kenapa ya?
BalasHapusmaksudnya membeli gimana ya?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus